Sebuah Harmoni di Kota Seribu Klenteng (Part I)
Perjalanan Menuju Kota Wisata
misterpangalayo.com - Terik matahari tidak begitu terasa
dikala angin berhembus dengan manja, teman-teman sudah menunggu kedatangan saya
di salah satu Ruko yang ada di Pasar Kota Sambas. Suasana hangat perayaan imlek
masih begitu terasa, bagaimana tidak
aksesoris-aksesoris imlek seperti lampion dan naga kertas ada
dimana-mana. Ditambah dengan keceriaan senyuman anak muda Tionghoa yang begitu
menambah keharmonisan perayaan imlek.
Sesampai di Ruko, saya dan
teman-teman istirahat sejenak untuk merencanakan agenda perjalanan ke Kota
Singkawang yang eksotis (sebutan lainnya Kota Amoy). Sebuah Kota yang mana
penduduknya mayoritas etnis Tionghoa dan didampingi etnis Melayu, Dayak, Jawa,
dan Madura. Keberagaman budaya, bahasa, dan agama membuat Kota Singkawang
semakin harmonis dan kaya akan kesenian. Tak kalah populernya, Kota Singkawang
juga di juluki Kota seribu klenteng (rumah ibadah umat Konghucu). Gunung-gunung
nan indah mengelilingi daratan Singkawang.
Tak lama kemudian datang sebuah
armada yang akan menemani kami untuk liburan ke Kota Singkawang. Armada kali
ini adalah Mobil Toyota Innova dan kami pun langsung memadati bangku yang
tersedia. Jam menunjukkan pukul 10.00 am, kami langsung berangkat menuju Kota Singkawang.
Lama perjalanan dari Kota Sambas – Kota Singkawang sekitar 1,5jam – 2jam.
Karena teriknya panas matahari hingga AC mobil pun tidak bisa kami nikmati.
Panas dan gerah pun melanda kami sepanjag perjalanan.
Tak sengaja melihat spion mobil,
tiba-tiba penglihatan saya terfokus kepada 2 pengendara motor yang mengikuti
perjalanan kami. Semakin lama semakin jelas dan ternyata mereka itu adalah
teman-teman saya yang menyusul untuk bergabung. Dengan adanya mereka akhirnya
kami genap sepuluh orang (lima pasang). Sepanjang perjalanan, mata dimanjakan
dengan pemandangan aktivitas warga yang bervariasi dan panorama alam. Hamparan
sawah yang luas dan hijau, tanaman buah jeruk sambas yang begitu rapi,
pemukiman penduduk, pasar Kota Kecamatan yang hiruk pikuk, dan pegunungan yang
berjejer dengan alamiah.
Menapak Tanah 1000 Klenteng
Kridasana |
Akhirnya
sampai juga di Kota Singkawang dan kami berteduh di rumah bibi salah satu teman
saya. Berteduh sekaligus bersilaturahmi dalam nuansa perayaan imlek, kue-kue
dan minuman kaleng begitu banyak hingga membuat kami semua bisa melepas segala kepenatan.
Lebih kurang 200meter sudah terlihat stadiun kebanggaan Kota Singkawang yaitu
Stadiun Kridasana. Pusat kegiatan hiburan dan perlombaan hingga pameran
dipusatkan di Kridasana.
saya dan teman-teman. |
restoran tepian pantai |
penguin kutub |
Angin
begitu berhembus kencang membuat rambut saya seperti menari-nari dan kami
berniat ingin berkeliling area Tanjung Bajau Beach bersama-sama. Seperti berada
di Negeri Ginseng dikarenakan dimana-mana terdengar lagu Korea pada
masing-masing mobil yang bertaburan di area wisata tersebut. Pengunjung
kebanyakan keturunan Tionghoa dan masih dalam rangka Perayaan Imlek. Tidak lupa
saya dan teman bernarsis ria dengan berfoto bersama-sama di tumpukan bebatuan
di pinggir pantai.
Tiba-tiba rombongan para Ladies ingin masuk ke akuarium raksasa dan kami memutuskan untuk menunggu mereka disini. Menikmati hembusan angin segar sangat membuat suasana hati tentram di tambah rimbunan pepohonan sekitar kawasan wisata membuat udara semakin segar. Keindahan alam ciptaan Tuhan begitu indah, menyadari bahwa alam itu sangat penting dalam kelangsungan hidup dan manfaatnya tidak bisa di hitung.
Waktu
adalah Uang, sebuah kata pepatah yang sangat menempel di kepala saya. Akhirnya
kami pun memutuskan untuk melanjutkan agenda selanjutnya yaitu menunggu
detik-detik Festival Lampion di Stadiun Kridasana.
Bersambung ..........
Klik di sini untuk membaca lanjutannya !!!
Tidak ada komentar:
Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : raditmananta@gmail.com
+Twitter : @raditmananta
Tata Tertib Berkomentar di blog misterpangalayo:
1. Gunakan Gaya Tulisan yang Biasa-biasa Saja
2. Tidak Melakukan Komentar yang Sama Disetiap Postingan
3. Berkomentar Mengandung Unsur Sara Tidak di Anjurkan