Cerita Anak Kost: Perjalanan Nekad ke Negeri Pakunegara (Part II)
Dua bulan lalu saya sudah memposting cerita saya yang bertajuk "Perjalanan Nekad ke Negeri Pakunegara (part 1)" dan pada kesempatan kali ini saya akan melanjutkan ceritanya yang sempat tertunda dikarenakan kesibukan saya sebagai mahasiswa. Tanpa banyak basa basi, langsung saja kita ke cerita.
==0==
Tidak terasa kami pun telah sampai di Terminal Bis Kota Tayan, tepat di depan terminal saya pun langsung menghubungi teman saya yang tinggal di sana. Telpon saya pun di angkat dan saya memberitahu teman saya (hengki namanya) bahwa kami telah sampai di Tayan dengan selamat. Hengki masih tidak percaya dengan ucapan saya, dikiranya kami bercanda. Saya dan teman-teman berusaha meyakinkan Hengki.
Akhirnya dia percaya dan Hengki menyuruh kami untuk menunggu sejenak. Sembari menunggu dia, kami berempat pun mencari warung kopi (warkop) disekitaran terminal Tayan. Kami pun memesan minuman hangat untuk memulihkan suhu tubuh, tak lama tiba-tiba ada 2 orang tak dikenal menghampiri kami berempat.
Salah satu dari mereka ternyata mengenal salah satu dari kami, dan teman saya tidak mengenalnya dan dia berusaha untuk meyakinkan teman saya bahwa dia mengenal teman saya. Menemukan titik temu, ternyata mereka adalah temannya teman kami dan mereka sering mendengar cerita kami dari temannya itu.
Akhirnya kami berempat pun berkenalan dengan dua orang tersebut, dan berbincang-bincang. Semakin lama kami berempat semakin akrab dengan mereka, karena mereka welcome kepada kami. Yang ditunggu pun datang, dengan muka yang berseri, Hengki pun menghampiri kami semua.
Dua orang tersebut (Eka dan Bobby) ternyata juga teman dekatnya Hengki, dunia ternyata sempit. Kami pun semakin dekat seperti sudah berteman lama. Tiba-tiba Eka pun mentraktrir kami makan malam. Sungguh baik yang baik, itu yang terlintas dibenak saya.
Makanan pun siap di santap, tetap saja kami bersenda gurau, berbincang-bincang dan merencanakan rencana esok. Malam pun semakin larut, badan masih sangat letih dan lelah. Kami berempat pun memutuskan untuk bermalam di salah satu hotel di Kota Tayan. Eiiitssssss,,,, kali ini kami di traktir satu malam inap di Hotel oleh Hengki.
Ketegangan di Kamar Hotel
Sesampai di Hotel, kami pun istirahat sejenak dan mandi, sejam kemudian kami diajak ke kediaman Eka. Disana kami bermain book (*kartu remi) hingga tengah malam. Mata pun mengantuk kami pun pulang ke Hotel, tetapi Hotel sudah di tutup dan terkunci. Bagaimana mau masuk kalau pintu utama hotel terkunci, teman saya pun langsung menelpon pihak hotel untuk membukakan pintu utama Hotel.
Dikamar hotel, saya langsung mencuci muka sebelum tidur, benar-benar lelah perjalanan hari itu. Teman-teman pun sudah di ranjang, saya langsung menarik selimut, menunggu detik-tidur tertidur. Keheningan malam itu tiba-tiba suasananya berubah menjadi seram. Salah satu dari kami ada yang kesurupan, berbagai tingkah aneh sehingga membuat kami panik dan takut.
Dia terus bertingkah aneh dan semakin aneh, sampai teman saya yang cewek menangis. Berbagai ucapan dia lontarkan kepada kami bahwa kehadiran kami mengganggu ketenangan sang Makhluk Astral itu.
Saya tetap rileks dan berusaha untuk menstabilkan suasana malam itu, teman saya shok dan menangis melihat tingkah Gasta (yang kesurupan) mendekati kami.
Suasana mulai tenang disaat si Gasta berkata "Aku hanya bercanda, ha ha ha ha". Ternyata Gasta hanya berpura-pura untuk menakuti kami semua, sungguh keterlaluan, disamping itu kekocakkan dia juga menghibur.
Teman saya yang cewek (*Ayu) masih terus menangis, dan Gasta pun berusaha meminta maaf kepadanya. Malam semakin larut kami pun semua tertidur dengan pulas.
Suara burung berkicau seakan berorasi, kami pun terbangun satu per satu, ternyata hari sudah pagi. Dan saya menonton berita, kebiasaan saya setiap pagi. Teman ada yang mandi dan bersiap-siap untuk sarapan.
Wisata Kuliner di Tambak Ikan Kec. Toba
Hari ini kami berencana untuk berwisata kuliner di Kecamatan tetangga Tayan yaitu Kecamatan Toba Kabupaten Sanggau. Tujuan wisata kali itu yaitu di sebuah tambak ikan di Kecamatan Toba.
Perjalanan pun kami mulai dari Pasar Kota Tayan menuju ke dermaga untuk menyeberang ke daratan seberang (Piasak). Menariknya di tengah-tengah sungai ada sebuah Pulau berpenghuni. Di kapal kami pun berfoto-foto untuk mengabadikan moment tersebut. Sampai di Piasak kami pun mampir sebentar di kediaman Hengki, disana kami disuguhkan minuman untuk menghilangkan dahaga di siang yang terik dikala itu.
Hengki pun mempersiapkan bekal untuk ke Toba, yakni bumbu ikan, kecap manis, cuka, cabe, dan lainnya. Kami pun langsung melanjutkan perjalanan ke Toba. Pemandangan indah yang saya temukan sepanjang jalan, dan mengingatkan kepada saya akan kampung halaman saya di Sambas.
Hutan yang masih rimbun, beberapa perusahaan berdiri disekitarnya, dan kondisi jalan yang begitu bagus. Kami pun sampai di tempat tujuan, memutuskan untuk rehat sejenak, diantara kami ada yang langsung ke tambak ikan untuk membeli dan memilih ikan.
Dan ada juga yang berfoto-foto, berbagai aktifitas diantara kami pun menambah pemandangan tersendiri di mata saya. Ikan pun sudah di tangan, kami pun langsung berbenah untuk membakar ikan.
Sembari menunggu ikan matang, saya pun bermain bersama teman, berbagai tingkah laku. Aroma ikan pun tercium begitu enak dan mengundang selera, perut pun memberontak, tak sabar untu menyantap ikannya.
Ikan pun sudah matang, kami langsung menuju salah satu pondok yang sudah disediakan oleh pihak pengelola tambak. Kami dengan penuh suka cita menyantap makanan yang kami masak sendiri.
Setelah itu, kami pun istirahat dan berfoto-foto untuk mengabadikan kenangan yang mengesankan itu. Saya pribadi sangat gembira dengan moment seperti ini dan saya ingin moment ini akan terulang dikemudian hari.
Berapa jam kemudian, kami pun memutuskan untuk pulang ke Tayan. Dalam perjalanan saya menikmati pemandangan hiruk pikuk desa sepanjang aliran jalan menuju Tayan. Berbagai aktivitas warga setempat menghiasi pemandangan sosial di mata saya.
Sampai di Tayan, kami pun beristirahat hingga hari semakin gelap dan makan malam pun tiba. Makan malam kali ini juga ditraktir oleh teman yang dari Tayan. Malam itu merupakan malam terakhir di Tayan dan kami berempat berencana setelah makan malam kembali ke Pontianak.
Akan tetapi teman-teman dari Tayan menyuruh kami untuk bermalam lagi, menunda kepulangan kami ke Pontianak. Kami tetap ngotot untuk pulang dan mereka pun akhirnya merelakan kepulangan kami.
Kami berpamitan kepada mereka, dengan berat hati kami meninggalkan teman-teman yang sangat baik. Dan kami berjanji suatu saat nanti kami akan kembali ke Tayan untuk berlibur.
Sekian cerita dari saya, mohon maaf apabila penulisannya sangat sederhana. Saya sangat lelah disaat menulis cerita ini dikarenakan mata sudah mengantuk. Di lain waktu saya akan memposting cerita hidup saya kepada blogger.
Salam Blogger !!!
kisahnya sangat menarik gan,.. ane tunggu kunballnya yha gan
BalasHapusJudi Online
jangan lupa mampir gan :D thank you.