Alun-Alun Kidul Yogyakarta: Wisata Malam Nan Eksotis
JEJAK RADIT - Alun-alun Kidul Yogyakarta, Banyak tempat wisata yang aku kunjungi selama di Provinsi DI. Yogyakarta, salah satu satunya adalah Alun-Alun Kidul Yogyakarta atau yang lebih dikenal dengan nama Alun-Alun Selatan terletak tepat di belakang Keraton Yogyakarta. Kawasan Alun-Alun Kidul ini juga biasa disebut dengan nama pengkeran yang berasal dari bahasa jawa pengker yang artinya belakang.
Yogyakarta
atau biasa lebih familiar dengan nama Jogja, sangat banyak sekali
tempat wisata untuk dikunjungi. Dengan kenyamanan kondisi kota,
kesederhanaan masyarakat jogja yang berlandaskan budaya Jawa yang sangat
kental dan masyarakatnya yang sangat ramah tamah.
Saya
berkesempatan berkunjung ke Alun-Alun Kidul (Selatan) pada malam hari,
karena tempat ini lebih banyak dikunjungi pada saat malam hari dan sore
hari. Semakin malam semakin ramai pengunjung. Di Alun-ALun Kidul juga
menyuguhkan makanan dan minuman khas Jogja seperti wedang ronde, nasi
kucing, sate kikil, dan banyak lainnya.
Kawasan
ini sangat indah pada malam hari, selain pengunjung ramai dimalam hari,
tempat ini juga sangat menyimpan aura mistis yang selalu membuat bulu
kuduk merinding. Sebenarnya Alun-alun Kidul Jogja ini hanyalah sebuah
tanah lapang yang memang cukup
luas dan terdapat 2 pohon beringin besar ditengahnya,
namun memiliki magnet tersendiri bagi wisatawan, salah satu seni tradisi
yang mengundang wisatawan untuk mendatangi tempat ini adalah tradisi
Masangin (Masuk Diantara Dua Beringin).
Disinilah
tujuan utama aku untuk berwisata malam di Alun-Alun Kidul Yogyakarta
yakni untuk mencoba melakukan tradisi Masangin. Tradisi Masangin adalah
tradisi untuk mencoba berjalan lurus melewati tengah kedua pohon
beringin dengan kedua mata ditutup.
Menurut
informasi yang beredar luas, tradisi Masangin juga adalah sebuah
tradisi yang juga dilakukan oleh pihak Keraton Yogyakarta untuk menolak
bala dan mengamankan Keraton Yogyakarta dari serangan pihak musuh.
Tradisi ini berawal dari tradisi pihak Keraton Yogyakarta, setiap
tanggal 1 Suro, pihak Keraton Yogyakarta selalu mengadakan ritual Topo
Bisu mengelilingi benteng Keraton Yogyakarta
dan dilanjutkan dengan berjalan masuk melewati 2 ringin kurung (pohon
beringin) yang ada di belakang keraton.
Tradisi
Masangin
inilah yang kemudian terkenal hingga luar Jogja, dan aku sendiri sudah
mencobanya, dengan niat tulus dan ikhlas serta permohonan yang tulus
dari hati. Akhirnya aku pun berhasil melewati 2 pohon beringin yang
besar, dan tidak semua orang bisa melewatinya dengan mudah.
andong - Alun-Alun Selatan |
Konon
bagi yang bisa berjalan lurus dan berhasil lewat
diantara dua beringin tersebut adalah orang yang berhati bersih dan
keinginannya akan terkabul. Mungkin terdengar sangat mudah, hanya dengan
berjalan lurus sambil menutup mata dan jarak yang cukup luas dan lebar.
Tapi realitanya, banyak orang yang tidak berhasil untuk melewati 2
pohon beringin yang dianggap keramat itu.
Dan
tidak hanya itu, kita juga disuguhkan dengan bersepeda tandem atau naik
andong dengan mengitari sekeliling komplek alun-alun kidul dengan biaya
yang terjangkau. Aku dan teman-teman lebih memilih menaiki andong untuk mengitari komplek alun-alun kidul Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : raditmananta@gmail.com
+Twitter : @raditmananta
Tata Tertib Berkomentar di blog misterpangalayo:
1. Gunakan Gaya Tulisan yang Biasa-biasa Saja
2. Tidak Melakukan Komentar yang Sama Disetiap Postingan
3. Berkomentar Mengandung Unsur Sara Tidak di Anjurkan