Candi Borobudur: Menyusuri Keajaiban Warisan Leluhur Indonesia
JEJAK RADIT - Candi Borobudur, Aku mulai mengenal nama Candi Borobudur sejak duduk di bangku sekolah dasar dengan pengetahuan seadanya dalam mata pelajaran sejarahku. Pada masa itu, Candi Borobudur merupakan salah satu 7 Keajaiban Dunia.
Tidak
ada terlintas dibenakku untuk berziarah ke Candi Borobudur. Dan tidak
disangka beberapa tahun kemudian tepatnya bulan Oktober tahun 2013. Aku
diberikan kesempatan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk berziarah ke situs
peninggalan nenek moyangku yakni Candi Borobudur.
Kesan
pertama yang aku rasakan adalah keindahan alam dan nuansa yang sangat
tradisional. Memasuki kawasan Candi Borobudur, aku hanya bisa terdiam
dan berdetak kagum menyaksikan maha karya para leluhur Bangsa Indonesia.
Beribu pertanyaan pun muncul di pikiranku, aku menyusuri bangunan candi
bersama teman-temanku dari Pontianak (Kal-bar).
Bangsa
Indonesia seharusnya bangga akan peninggalan para leluhurnya yang
sangat maju, bukti nyata seperti Candi Borobudur sudah mendongkrak nama
besar Bangsa Indonesia ke mata dunia internasional. Keajaiban warisan
sejarah Indonesia, salah satunya adalah Candi Borobudur dan juga
merupakan monumen Budha terbesar didunia.
Candi
Borobudur dibangun pada masa Raja Samaratungga dari Wangsa
Syailendra pada tahun 824 M oleh para penganut agama Buddha Mahayana,
300 tahun sebelum Angkor Wat di Kamboja dan 400 tahunsebelum
katedral-katedral agung di
Eropa. Candi Borobudur memiliki luas 123x123 m²
dengan 504 patung Buddha, 72 stupa terawang dan 1 stupa induk.
Secara
administratif, Candi Borobudur terletak di Borobudur, Kab. Magelang,
Provinsi Jawa Tengah - Indonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih 100
km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan
40 km di sebelah barat laut Yogyakarta.
Lembaga internasional dari PBB yaitu
UNESCO mengakui sekaligus memuji Candi Borobudur sebagai salah satu
monumen Budha terbesar di dunia. Di Candi ini ada 2672 panel relief yang
apabila disusun berjajar maka panjangnya mencapai 6 km. Ansambel
reliefnya merupakan yang paling lengkap di dunia dan tak tertandingi
nilai seninya serta setiap adegannya adalah mahakarya yang utuh.
Sejak pertengahan abad ke-9 hingga awal
abad ke-11, Candi Borobudur menjadi tempat peziarah umat Budha dari
China, India, Tibet, dan Kamboja. Candi Borobudur menjadi salah satu
jejak sejarah paling penting dalam perkembangan peradaban manusia.
Kemegahan dan keagungan arsitektur Candi Borobudur merupakan harta karun
dunia yang mengagumkan dan tak ternilai harganya.
Monumen
ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci untuk
memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk
menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan
dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha.
Para peziarah masuk melalui sisi timur memulai ritual di dasar candi
dengan berjalan melingkari bangunan suci ini searah jarum jam, sambil
terus naik ke undakan berikutnya melalui tiga tingkatan ranah dalam
kosmologi Buddha. Ketiga tingkatan itu adalah Kāmadhātu (ranah hawa nafsu), Rupadhatu (ranah berwujud), dan Arupadhatu
(ranah tak berwujud). Dalam perjalanannya ini peziarah berjalan melalui
serangkaian lorong dan tangga dengan menyaksikan tak kurang dari 1.460
panel relief indah yang terukir pada dinding dan pagar langkan.
Menurut
bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada abad ke-14
seiring melemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di Jawa serta
mulai masuknya pengaruh Islam. Dunia mulai menyadari keberadaan bangunan
ini sejak ditemukan 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles,
yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris atas Jawa.
Sejak saat itu Borobudur telah mengalami serangkaian upaya penyelamatan
dan pemugaran. Proyek pemugaran terbesar digelar pada kurun 1975 hingga
1982 atas upaya Pemerintah Republik Indonesia dan UNESCO, kemudian situs
bersejarah ini masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia.
Berbagai disiplin ilmu pengetahuan
terlibat dalam usaha rekonstruksi Candi Borobudur yang dilakukan oleh
Teodhorus van Erp tahun 1911, Prof. Dr. C. Coremans tahun 1956, dan
Prof.Ir. Roosseno tahun 1971. Kita patut menghargai usaha mereka
memimpin pemugaran candi mengingat berbagai kendala dan kesulitan yang
dihadapi tidaklah mudah. Tahun 1991 akhirnya Borobudur ditetapkan
sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO.
Candi Borobudur dihiasi dengan
ukiran-ukiran batu pada reliefnya yang mewakili gambaran dari kehidupan
Budha. Para arkeolog menyatakan bahwa candi Borobudur memiliki 1.460
rangkaian relief di sepanjang tembok dan anjungan. Relief ini
terlengkap dan terbesar di dunia sehingga nilai seninya tak tertandingi.
Pembacaan cerita-cerita relief ini senantiasa dimulai dan berakhir
pada pintu gerbang sisi timur di setiap tingkatnya. Cerita dimulai dari
sebelah kiri dan berakhir di sebelah kanan pintu gerbangnya.
Luas bangunan Candi Borobudur ialah 15.129 m² yang tersusun dari 55.000
m³ batu, terdiri dari 2 juta potongan batu-batuan. Ukuran batu
rata-rata 25 x 10 x 15 cm. Panjang potongan batu secara keseluruhan 500
km dengan berat keseluruhan batu 1,3 juta ton. Dinding-dinding Candi
Borobudur dikelilingi oleh gambar-gambar atau relief yang merupakan satu
rangkaian cerita yang terususun dalam 1.460 panel. Panjang panel
masing-masing 2 meter. Jadi kalau rangkaian relief itu dibentangkan maka
kurang lebih panjang relief seluruhnya mencapai 3 km. Candi ini
memiliki 10 tingkat, dimana tingkat 1-6 berbentuk bujur sangkar,
sedangkan tingkat 7-10 berbentuk bundar. Arca yang terdapat di seluruh
bangunan candi berjumlah 504 buah. Sedangkan, tinggi candi dari
permukaan tanah sampai ujung stupa induk dulunya 42 meter, namun
sekarang tinggal 34,5 meter setelah tersambar petir. Bagian paling atas
di tingkat ke-10 terdapat stupa besar berdiameter 9,90 m, dengan tinggi 7
m.
Arsitektur dan bangunan batu candi ini sungguh tiada bandingannya. Candi
ini dibangun tanpa menggunakan semen. Strukturnya seperti sebuah
kesatuan deretan lego yang saling mengukuhkan dan dibuat bersamaan
tanpa lem sedikitpun. Proyek restorasi Borobudur secara besar-besaran
kemudian dimulai dari tahun 1905 sampai tahun 1910. Dengan bantuan dari
UNESCO, restorasi kedua untuk menyelamatkan Borobudur dilaksanakan dari
bulan Agustus 1913 sampai tahun 1983. Candi ini tetap kuat meski selama
sepuluh abad tak terpelihara.
Ikhtisar waktu proses pemugaran Candi Borobudur
- 1814 - Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jenderal Britania Raya di Jawa, mendengar adanya penemuan benda purbakala di desa Borobudur. Raffles memerintahkan H.C. Cornelius untuk menyelidiki lokasi penemuan, berupa bukit yang dipenuhi semak belukar.
- 1873 - monografi pertama tentang candi diterbitkan.
- 1900 - pemerintahan Hindia Belanda menetapkan sebuah panitia pemugaran dan perawatan candi Borobudur.
- 1907 - Theodoor van Erp memimpin pemugaran hingga tahun 1911.
- 1926 - Borobudur dipugar kembali, tapi terhenti pada tahun 1940 akibat krisis malaise dan Perang Dunia II.
- 1956 - Pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO. Prof. Dr. C. Coremans datang ke Indonesia dari Belgia untuk meneliti sebab-sebab kerusakan Borobudur.
- 1963 - Pemerintah Indonesia mengeluarkan surat keputusan untuk memugar Borobudur, tapi berantakan setelah terjadi peristiwa G-30-S.
- 1968 - Pada konferensi-15 di Perancis, UNESCO setuju untuk memberi bantuan untuk menyelamatkan Borobudur.
- 1972 - International Consultative Committee dibentuk dengan melibatkan berbagai negara dan Roosseno sebagai ketuanya. Komite yang disponsori UNESCO menyediakan 5 juta dolar Amerika Serikat dari biaya pemugaran 7.750 juta dolar Amerika Serikat. Sisanya ditanggung Indonesia.
- 10 Agustus 1973 - Presiden Soeharto meresmikan dimulainya pemugaran Borobudur; pemugaran selesai pada tahun 1984
- 21 Januari 1985 - terjadi serangan bom yang merusakkan beberapa stupa pada Candi Borobudur yang kemudian segera diperbaiki kembali. Serangan dilakukan oleh kelompok Islam ekstremis yang dipimpin oleh Husein Ali Al Habsyi.
- 1991 - Borobudur ditetapkan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO.
Tidak ada komentar:
Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : raditmananta@gmail.com
+Twitter : @raditmananta
Tata Tertib Berkomentar di blog misterpangalayo:
1. Gunakan Gaya Tulisan yang Biasa-biasa Saja
2. Tidak Melakukan Komentar yang Sama Disetiap Postingan
3. Berkomentar Mengandung Unsur Sara Tidak di Anjurkan