MENDUNIAKAN MADURA: Semalam di Pulau Wisata Giliyang
misterpangalayo.com - Negeri bak kembang setaman, menggambarkan Indonesia yang kaya akan keindahan dan pesona alamnya. Keindahan Indonesia bukan hanya dari sisi alamnya, tapi juga budaya, kesenian, kerajinan, kuliner, hingga peninggalan bersejarahnya. Tak heran jika negeri ini memiliki julukan "Heaven Earth" (surga dunia) di kancah internasional. Selain itu, orang Indonesia terkenal dengan karakteristiknya yang murah senyum dan ramah membuat turis asing merasa lebih dihargai. Hal inilah yang membuat turis asing memperkuat keputusan mereka untuk menghabiskan waktu liburan di Indonesia.
Beberapa waktu lalu (23 November 2016), saya dan bloggers yang datang dari berbagai daerah di Indonesia diberi kesempatan untuk menjelajahi beberapa tempat wisata alam di Pulau Madura selama 4 hari 3 malam. Salah satu tujuan wisata kami adalah mengunjungi dan menginap semalam di Giliyang.
Giliyang adalah nama sebuah pulau yang secara administratif berada di Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur. Pulau yang berpenduduk mayoritas dari suku Madura ini diklaim memiliki kadar oksigen terbaik di dunia. Hal ini sudah dibuktikan oleh LAPAN dengan melakukan riset selama enam bulan di Giliyang, alhasil ditemukannya 17 titik oksigen dengan kadar berkisar 3,3 persen hingga 4,8 persen di atas normal. Tak heran, pulau ini dijadikan destinasi wisata kesehatan.
Beberapa waktu lalu (23 November 2016), saya dan bloggers yang datang dari berbagai daerah di Indonesia diberi kesempatan untuk menjelajahi beberapa tempat wisata alam di Pulau Madura selama 4 hari 3 malam. Salah satu tujuan wisata kami adalah mengunjungi dan menginap semalam di Giliyang.
Giliyang adalah nama sebuah pulau yang secara administratif berada di Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur. Pulau yang berpenduduk mayoritas dari suku Madura ini diklaim memiliki kadar oksigen terbaik di dunia. Hal ini sudah dibuktikan oleh LAPAN dengan melakukan riset selama enam bulan di Giliyang, alhasil ditemukannya 17 titik oksigen dengan kadar berkisar 3,3 persen hingga 4,8 persen di atas normal. Tak heran, pulau ini dijadikan destinasi wisata kesehatan.
Sumber Gambar: trevelsia.com |
Pulau yang terbagi atas dua desa yaitu Desa Banraas dan Bancamara, memiliki fasilitas seperti paving, homestay dan pengaliran air bersih yang difasilitasi oleh Badan Pengembangan Wilayah Surabaya Madura (BPWS). Banyak rujukan tempat wisata menarik karena keindahan alamnya membuat kami ingin mengunjungi Giliyang.
Perjalanan wisata menuju pulau Giliyang ditempuh melalui Pelabuhan Dungkek dengan menggunaan kapal sewaan. Jarak tempuh dari daratan Madura ke Giliyang sekitar 40-60 menit apabila kondisi cuaca baik.
Perjalanan menuju Pulau Giliyang || Taken by masdito_ |
Pesisir Pulau Giliyang |
Sesampai di pesisir Giliyang, kami telah ditunggu oleh warga Giliyang dan langsung diantar menggunakan kendaraan masal satu-satunya di pulau tersebut. Odong-odong, warga Giliyang menyebutnya dan mempunyai nama lain Dorkas. Dorkas mengantarkan kami ke Homestay yang berada di tengah-tengah pemukiman penduduk.
Sekedar tambahan, di Giliyang tidak ada hotel seperti yang Anda pikirkan, hanya ada satu homestay yang khusus diperuntukkan bagi wisatawan yang berkunjung ke pulau ini dan warga setempat juga menyediakan rumahnya untuk di sewa.
Sekedar tambahan, di Giliyang tidak ada hotel seperti yang Anda pikirkan, hanya ada satu homestay yang khusus diperuntukkan bagi wisatawan yang berkunjung ke pulau ini dan warga setempat juga menyediakan rumahnya untuk di sewa.
Mobil angkut 3 roda membawa rombongan blogger ke homestay || Taken by cewealpukat |
Homestay terkesan bersih, rapi dan mewah yang menghadap langsung ke laut. Pepohonan nan rimbun membuat suasana adem dan tenang. Yang menariknya, terdapat sebuah langgar (mushola) di area Homestay. Namun, pulau ini tidak dialiri listrik PLN. Warga Giliyang hanya merasakan listrik di malam hari, menggunakan tenaga dari solar panel.
Homestay di Giliyang difasilitasi oleh BPWS |
Setelah selesai berkemas-kemas di Homestay, bloggers Indonesia diarahkan oleh Plat-M (Komunitas Blogger Madura) selaku tuan rumah menuju ke rumah warga untuk makan siang. Perjalanan pun dilanjutkan menggunakan odong-odong, keseruan dan senyum bloggers menyemarakkan jalanan Giliyang.
Makan siang ala warga Giliyang di rumah Ki Ageng Ropet |
Kami dijamu dengan makanan khas Pulau Giliyang, secara pribadi saya sangat menyukai makanan ala warga Giliyang yang pas di lidah saya. Kopi dan teh pun tidak ketinggalan untuk menambah kehangatan suasana diantara kegembiraan para blogger Indonesia.
Mengunjungi keindahan Goa Mahakarya di Pulau Giliyang |
Dalam perjalanan pulang menuju Homestay, saya dan teman-teman mengunjungi salah satu gua yang ada di Giliyang yaitu Gua Mahakarya atau biasa dikenal dengan Gua Celeng. Gua Mahakarya merupakan satu diantara 17 gua yang ada di Giliyang, namun gua ini mempunyai keunikan sendiri dari gua lainnya karena mempunyai ruang yang cukup luas dengan ornamen stalaktit dan stalakmit yang bertebaran dalam ruang gua ini.
Gua yang memiliki luas sekitar 800 meter pesergi ini mempunyai 7 ruangan yang cukup luas. Stalaktik dan stalakmit yang ada di gua tersebut masih aktif, tetesan-tetesan airnya selalu membentuk ornamen-ornamen baru. Ketika berkunjung ke Gua Mahakarya, jangan berniat untuk menyentuh stalaktit dan stalakmit yang masih aktif. Bila kita menyentuh stalaktit atau stalakmit dengan tangan kita sama saja kita menghancurkan karya indah itu.
stalaktit dan stalakmit di Goa Mahakarya || Taken by halimsantoso |
Berikut alasannya:
Tangan kita didominasi oleh zat asam, jadi ketika tangan kita menyentuh stalaktit atau stalakmit terjadi reaksi berikut ini : CaCO3 (s) + H+ (aq) ----> HCO3- (aq) + Ca 2+ (aq)
Reaksi tersebut membebaskan ion kalsium, sehingga otomatically konsentrasi ion Ca 2+ dalam stalagtit maupun stalakmit berkurang. Dengan kata lain, kita bisa jadi penghambat pertumbuhan stalaktit maupun stalakmit sekalipun kita hanya menyentuhnya karena menyentuhnya berarti mengurangi kadar Ca 2+ dalam stalaktit atau stalakmit itu.
Tangan kita didominasi oleh zat asam, jadi ketika tangan kita menyentuh stalaktit atau stalakmit terjadi reaksi berikut ini : CaCO3 (s) + H+ (aq) ----> HCO3- (aq) + Ca 2+ (aq)
Reaksi tersebut membebaskan ion kalsium, sehingga otomatically konsentrasi ion Ca 2+ dalam stalagtit maupun stalakmit berkurang. Dengan kata lain, kita bisa jadi penghambat pertumbuhan stalaktit maupun stalakmit sekalipun kita hanya menyentuhnya karena menyentuhnya berarti mengurangi kadar Ca 2+ dalam stalaktit atau stalakmit itu.
Setelah puas menaklukan eksotisme Gua Mahakarya, bloggers Indonesia menuju tempat penginapan karena matahari sudah mulai terbenam di ufuk barat. Sampai di homestay, saya dan teman-teman mengantri untuk mandi. Sembari menunggu giliran, saya dan teman-teman mengobrol manja sesama blogger di saung yang ada di kawasan area homestay.
saung di area Homestay |
Senang maksimal bisa berkunjung ke pulau Giliyang bersama bloggers dari berbagai daerah di Indonesia. Bertukar cerita membuat keakraban kita semakin terjalin. Setelah mendapat giliran mandi semua, bloggers kembali dijamu makan malam ala warga Giliyang yang jarang saya dapatkan di perkotaan. Makan malam selesai, bloggers menikmati malam di Giliyang dengan berbagai aktivitas karena kami tidak memiliki agenda untuk malam hari, dengan kata lain kami bisa beristirahat total di Giliyang dengan merasakan sensasi mandi oksigen.
Oksigen di Giliyang baru dapat dirasakan pada dini hari setelah pukul 01:00 hingga sebelum subuh. Ketika jam menunjukkan pukul 03:30 pagi, oksigen terasa seperti tertiup AC dengan intensitas yang sangat kecil. Banyaknya titik oksigen di pulau ini membuat warganya memiliki angka harapan hidup diatas 80 tahun. Sehingga pulau ini mendapat julukan Pulau Awet Muda. Kandungan oksigen ini diperkirakan yang menyebabkan orang-orang di Pulau Giliyang memiliki rata-rata usia lebih panjang dibanding daerah lain, meskipun tidak melakukan olah raga atau perawatan kesehatan yang khusus.
Pantai Ropet Giliyang |
Keesokan harinya, blogger Indonesia kembali diarahkan untuk menikmati sunrise di Pantai Ropet. Ada yang menarik di pantai ini, terdapat fosil ikan paus yang terdampar pada tahun 2010 silam. Fosil ikan paus yang telah ditata sedemikian rupa oleh pemerintah setempat, kini menjadi pemandangan menarik. Oleh warga Giliyang, fosil tersebut telah dikeramatkan, ketika mendapatkan hasil tangkapan ikan yang banyak, para nelayan memberikan sesajen di dekat fosil ikan paus tersebut.
Fosil Ikan Paus || Taken by apriej |
Pantai Ropet menjadi lokasi yang bagus untuk menikmati sunrise dan juga menjadi surganya bagi para pemancing. Banyak terdapat ikan-ikan kecil yang berenang manja di pesisir pantai ini dikarenakan pantai ini karang yang indah dan masih terjaga habitatnya.
Breakfast di Pantai Ropet |
Sembari menikmati indahnya cakrawala pagi di pantai Ropet, warga Giliyang kembali menyuguhkan sarapan. Bersantai di pantai sambil sarapan bersama bloggers menjadi pemandangan yang tidak biasa. Bersih dan air laut yang sangat bening serta susunan batu karang yang indah mengingatkan saya dengan Tanah Lot (Bali). Uniknya, pantai Ropet masih natural dan perlu dioptimalkan supaya menjadi salah satu paket wisata domestik unggulan Provinsi Jawa Timur.
Pulang dari pelesir ke Pantai Ropet, blogger Indonesia prepare untuk kembali ke daratan Madura dan melanjutkan kunjungannya ke destinasi-destinasi menarik lainnya yang ada di Madura. Sesampai di Pelabuhan Dungkek, bus yang setia membawa kami ke spot-spot menarik di Madura sudah menunggu kami. Perjalanan selanjutnya pun dimulai.
#HISDomesticHoliday
Awal tahun selalu menjadi waktu yang paling tepat bagi untuk berlibur. Berbagai keindahan alam yang belum terjamah bisa dinikmati dengan budget yang lebih murah tentunya. Dan apabila Anda berencana ingin menggunakan jasa biro perjalanan wisata, H.I.S. Travel Indonesia bisa menjadi teman jalan Anda yang menyediakan berbagai macam tour dan menangani tour sesuai dengan keinginan Anda. Selain itu, dapat menyusun perjalanan Anda mulai dari tiket pesawat, booking hotel, optional tour, kereta api, penyewaan mobil dan semua yang Anda butuhkan. Segera rencanakan liburan kamu sekarang juga!
Kk bawa aku ksana lg sih.. 😂😂
BalasHapusmampir dolly dulu yaaaa kakak
HapusKeren ya pulaunya.Aku aja pengen kesana lagi..tapi gowes gt asik kali yaa 😊
BalasHapusyok kesana lagii
HapusTempat menginap selama trip MenduniakanMadura yang nggak sepanas lainnya. Eh tapi malam hari kerasa panas juga sih di dalam homestay hehehe. Ada sedikit ralat untuk dokar. Yang betul Dorkas, Dit hehehe. Kalo dokar itu ditarik dengan kuda. ^^
BalasHapusiya halim,,, typo mah
HapusDorkas itu hanya merk broo.. Yang di foto itu merknya VIAR. nama resminya MOTOR ANGKUT RODA TIGA. Hwkwwk
BalasHapusasek,, thx mas budi,,,, saya juga bingung awalnya,,,, nama lain odong2 tu apa
HapusAbang duta dolly, banyak nian fotoku di sini. Jadi betah kannnn~~~~~
BalasHapusAbang duta dolly, banyak nian fotoku di sini. Jadi betah kannnn~~~~~
BalasHapusHehehehe ... Numpang majang yaaa... Keren ft nya 😘😍
HapusSehabis dari Giliyang, tulang belakang terasa kaku linu-linu. Eh ternyata gara-gara tidur di lantai bawah alias tanpa alas. Haha tapi karena fisik sudah terlatih, hanya butuh beberapa waktu untuk bisa fit kembali.
BalasHapusWihh keren... TERLATIH PATAH hati atau terlatih tdr tnpa alas...
HapusKapan2 ngtrip bReng lg yooo... Ajak Rian biar riuh
Kok banyak fotoku Dit?
BalasHapuswah harus tuh,,, blogger hits harus ada fotonya,,
Hapuswaduh, fotoku kok cuma satu ya hehehe......
BalasHapusyang penting ada kan ???
HapusCongrats dit. Misterpangalayo dot com siap berpangalayo ke pulau Bali nih. Sekali lagi selamat untuk kemenangannya
BalasHapusHatur Nuhun....
HapusALhamdulillah rejeki blogger mah, sekalian kado ultah saya.
Makasih yg sebesar2nya kepada H.I.S Travell Indonesia.
Alhamdulillah rejeki anak soleh ga kemana ;-)
BalasHapusAlhamdulilah bang.. Materinya juga ok kan,., Thanks bang rekomendasinya ke Madura kmrn..;
Hapus