Cara Menjaga Kesehatan Mental Selama Pandemi Covid-19
misterpangalayo.com - Di tengah pandemi virus Corona atau COVID-19 yang masih marak, seluruh lapisan masyarakat diimbau mengurung diri di rumah untuk menekan laju penyebaran penyakit tersebut. Mulai dari social distancing, menggelar rapid test Corona, hingga memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di berbagai daerah di Indonesia.
Pandemi virus Corona tidak hanya mengancam kesehatan fisik, namun juga kesehatan mental setiap individu. Tidak hanya rasa takut dan kecemasan, efek psikologis yang ditimbulkan pun bisa berdampak serius. Ketika rasa takut mengambil kendali, emosional kita akan menjadi overdrive.
Jika seseorang memiliki riwayat penyakit mental atau yang berhubungan dengan kecemasan dan depresi, itu akan memperburuk dan mengintensifkan selama masa-masa seperti ini. Sehingga hal ini dapat memicu peningkatan denyut jantung, insomnia, masalah pencernaan, hingga mudah merasa lelah.
Jika Anda merasa cemas, frustrasi, marah, atau bingung akhir-akhir ini, ketahuilah bahwa Anda tidak sendirian, kita semua terlibat bersama. Meski begitu, kita sebaiknya berusaha untuk mulai beradaptasi dengan situasi ini. Agar bisa menghadapi pandemi hingga akhir, kita perlu berupaya menjaga kesehatan mental dan fisik. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mental selama pandemi virus corona.
- Kurangi asupan berita dan media sosial
Saya menyarankan agar semua orang untuk membatasi konsumsi berita dan juga memfilter konten-konten di media sosial. Terutama, berita atau konten yang membuat kita merasa sedih atau jengkel, demi mengurangi kecemasan dan juga gejolak dalam diri.
Meski begitu, jangan menutup diri sepenuhnya dari informasi yang
penting. Pilah informasi yang Anda terima secara kritis dan bijak.
Dapatkan informasi mengenai pandemi virus Corona hanya dari sumber yang
terpercaya.
Untuk menjaga rasa takut dan panik, saya merekomendasikan membatasi konsumsi berita Anda menjadi sekitar lima hingga sepuluh menit per hari dan menetapkan batas waktu yang sama untuk memeriksa akun media sosial Anda. Selain itu, jika seseorang yang Anda ikuti berbagi posting yang sering tidak akurat atau mengganggu, coba nonaktifkan posting mereka untuk berhenti melihat pembaruan mereka.
- Dapatkan informasi hanya dari sumber terpercaya
Pemerintah pusat telah meluncurkan situs resmi memantau perkembangan virus corona di Tanah Air. Warga bisa mengakses perkembangan penyebaran virus corona melalui laman situs https://covid19.go.id/ Dalam situs tersebut, disajikan data pasien corona setiap harinya mencakup seluruh wilayah Indonesia, informasi penting seputar corona, materi edukasi hingga kanal tanya jawab mengenai virus corona.
- Simpan segala sesuatunya dalam perspektif
Ambil napas dalam-dalam dan ingatkan diri Anda bahwa kebanyakan orang yang tertular COVID-19 hanya akan mengalami gejala ringan. Pekerjaan sedang dilakukan untuk membantu orang yang mungkin lebih rentan terhadap virus korona, seperti warga lanjut usia dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan yang mendasar. Hal terpenting yang dapat Anda lakukan untuk membantu diri sendiri dan orang yang Anda cintai adalah mengambil semua tindakan pencegahan, termasuk mencuci tangan dan berlatih menjaga jarak sosial.
- Menjaga komunikasi dengan keluarga dan sahabat
Luangkan waktu untuk berkomunikasi dengan keluarga, sahabat, teman, dan
rekan kerja Anda, baik melalui pesan singkat, telepon, atau video call.
Anda bisa menceritakan kekhawatiran dan kecemasan yang Anda rasakan.
Dengan cara ini, tekanan yang Anda rasakan dapat berkurang sehingga Anda
bisa lebih tenang. Selain itu, Anda dapat melakukan tur virtual bersama ke museum, taman nasional, dan situs lainnya melalui Google Arts & Culture , mendengarkan konser live-streamed dan acara lainnya atau mungkin bermain game online dengan teman.
- Cukup bernafas
Berlatih pernapasan dalam atau meditasi juga merupakan cara yang bagus untuk mengurangi stres dan kecemasan. Pernapasan dalam membantu Anda mengatur emosi dengan mengaktifkan sistem saraf parasimpatis Anda yang membantu memperlambat detak jantung dan mengembalikan perasaan tenang. Demikian pula, bermeditasi hanya lima hingga sepuluh menit setiap pagi juga terbukti bermanfaat.
- Buat diri Anda sibuk
Anda dapat menonton film, drama, dan acara TV favorit Anda, mengambil hobi baru seperti membuat kue atau kerajinan tangan, bergabung dengan kelas kebugaran online atau mendaftar di kursus universitas online gratis. Selain meningkatkan produktivitas, kegiatan tersebut juga dapat menghilangkan rasa jenuh.
- Melakukan aktivitas disekitar
Aktivitas fisik membantu meredakan kecemasan dan memperbaiki suasana hati Anda dengan memproduksi hormon penghilang stres yang disebut endorfin. Bahkan, menurut sebuah studi 2018 yang diterbitkan dalam Journal of Happiness Studies, berolahraga selama sepuluh menit saja dapat meningkatkan kebahagiaan. Inilah latihan tubuh lengkap tanpa peralatan yang dapat Anda lakukan dengan mudah di rumah.
- Prioritaskan nutrisi
Stres dapat memicu keinginan untuk menikmati makanan yang tinggi gula dan lemak jenuh. Sementara kepuasan instan mungkin menarik, jenis-jenis makanan ini sering mengarah pada kehancuran yang cepat dan selanjutnya yang dapat meningkatkan stres, lekas marah, dan kecemasan. Ketika memilih makanan ringan dan makanan berat, pilihlah makanan yang tinggi protein dan kalium karena mereka terbukti membantu menenangkan suasana hati.
- Luangkan waktu untuk perawatan diri
Ketika stres meningkat, mudah bagi kita untuk melepaskan praktik perawatan diri positif kita, memprioritaskan kegiatan lain seperti pekerjaan kantor hingga pekerjaan rumah tangga. Namun inilah saatnya kita harus paling mempraktikkan perawatan diri. Jadi, sediakan waktu untuk diri sendiri setiap hari, bahkan ketika Anda berjongkok, untuk melakukan sesuatu yang membuat Anda merasa baik. Baik itu penjurnalan, membaca buku seperti cerita rakyat Legenda Batu Bejamban Paloh, Kerajaan Tak Kasat Mata di Tanah Sambas, bermain dengan hewan peliharaan Anda atau mendengarkan musik atau podcast favorit Anda. Juga, jangan lupakan kegiatan perawatan diri yang kritis seperti makan sehat, tidur yang cukup dan aktivitas fisik yang teratur.
***
Jika gejala stres dan kecemasan memburuk dan Anda merasa hal itu perlu segera ditangani, sebaiknya segera
memeriksakan diri ke dokter spesialis jiwa atau psikiater untuk
mendapatkan pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut karena psikolog dari Halodoc siap membantu. Caranya mudah, Anda hanya
perlu download aplikasi Halodoc
di smartphone yang digunakan. Selain itu, anda juga dapat melakukan
pemeriksaan kesehatan dengan pemesanan online di beberapa rumah sakit
melalui Halodoc.
Fyi, Halodoc adalah aplikasi yang memberikan solusi lengkap dan terpercaya untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat Indonesia. Halodoc memafasilitasi interaksi antara dokter dengan pasien dalam sebuah layanan online melalui aplikasi. Uniknya, Halodoc memiliki tiga fitur unggulan yang membedakannya dengan aplikasi kesehatan lainnya yaitu Apotik Antar, Hubungi Dokter, dan Lab Service.
Benar, kak. Selama pandemi ini, sampai kelonggaran PSBB. Sering bikin stress karena masih terasa diombang-ambing tak tentu. Padahal stress bisa bikin imun terganggu, ya. Kayanya emang harus banyak mengurangi berita dari sosmed
BalasHapusBener banget sih, masalah Kesehatan Mental perlu di manage dengan melakukan hal-hal positif
BalasHapusMenjaga kesehatan mental sama saja menjaga kesehatan fisik. Begitupun sebaliknya, ketika mental tidak stabil atau sedang ada gejolak, tak akan lama fisik akan jatuh sakit. So, mari berfikir positif, tenang dalam menghadapi sagala hal, jangan mudah panik, sering bersyukur serta perbanyak doa dan berserah diri.
BalasHapusPebting bgt ya kesehatan mental saat ada pandemi gini. Wajib bener harus dijaga.
BalasHapusTipsnya perlu diterapkan. Semoga kita semua selalu sehat.
BalasHapussebenarnya banya yang harus dijaga, selain kesehatan mental, kesehatan fisik juga kudu benar2 dijaga, terutama untuk anak2 kita
BalasHapusBenar sekali. Sejak ada covid, berita hoax semakin banyak muncul di grup WA. Kadang jadi males nanggepi. Dan semakin kesini semakin mengurangi intensitas membaca berita covid. Sesekali saja sebagai info biar tahu.
BalasHapusbener banget, kesehatan mental memang bener-bener harus dijaga, apalagi saat kondisi kayak gini. karena kalau mental kita sakit, ntar jasmani kita juga mudah sakit. salah satu caranya dengan mengurangi informasi hoax dari media sosial, dan aku setuju banget..
BalasHapusNonton drakor atau baca buku pas banget tuh untuk menjaga kesehatan mental. Hehe. Dua hal ini bisa jadi pelarian yang baik biar otak ke-refresh lagi :D
BalasHapus